787 Titik Panas Karhutla Terdeteksi di Sumatera, Sumsel Tertinggi
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (ANTARA)

Bagikan:

PEKANBARU - Sebanyak 787 titik panas atau hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi di delapan provinsi di Pulau Sumatera. Hotspot terbanyak berada di Sumatera Selatan (Sumsel) dengan jumlah 582 titik panas.

Selanjutnya, 63 titik panas di Riau, 51 titik panas di Lampung, Jambi (47), Bangka Belitung (20), Sumatera Barat (19), Bengkulu (4), dan Sumatera Utara (1). Khusus di Riau, seluruh titik hotspot karhutla terdeteksi tersebar di sembilan kabupaten dan kota.

"64 titik hotspot berada di sembilan kabupaten, yakni Kabupaten Bengkalis tiga titik, Kampar 11 titik, Kuansing satu titik, Pelalawan 19 titik, Rokan Hilir tujuh titik, Siak empat titik, Indragiri Hulu 11 titik, Indragiri Hilir enam titik, dan Pekanbaru satu titik panas," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Anggun R, Senin 18 September.

Anggun menjelaskan prakiraan cuaca di Riau pada hari ini. Pada pagi hari hingga malam, cuaca Kota Pekanbaru diprakirakan cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi disebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai.

Sementara, jarak pandang di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya masih normal, yakni berkisar 3 kilometer hingga 6 kilometer. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan hal itu disebabkan adanya embun atau haze, bukan kabut asap.

"Memang biasanya (di pagi hari, red) agak sedikit berkabut. Hal ini disebabkan kelembaban yang masih tinggi karena cahaya matahari belum maksimal menyinari permukaan bumi. Menjelang siang, cuaca kabur/kabut akan terangkat ke udara seiring sinar matahari yang maksimal menyinari permukaan sehingga jarak pandang mulai clear," kata Ramlan.

Sebelumnya, total 1.146,79 hektare lahan di Riau telah terbakar sejak Januari 2023. Sesuai data dari BPBD Provinsi Riau, karhutla terluas terjadi di Kabupaten Bengkalis yang mencapai hampir 378 hektare.

Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hilir 230 Hektare (Ha), Kota Dumai 112,87 Ha, Kabupaten Pelalawan 91,2 Ha, Kabupaten Kampar 74,84 Ha, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 85,07 Ha, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) 49,20 Ha, Kabupaten Siak 41,32 Ha, Kota Pekanbaru 37,82 Ha, Rokan Hulu (Rohul) 26,40 Ha, Kabupaten Meranti 18,25 Ha, dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) 2 Ha.